Harganya cukup bervariasi, mulai Rp 300
ribu per 50 kg. Bambang, salah satu petani asal Sempu,menuturkan, pada
dasarnya stok pupuk masih tercukupi dan tidak langka. Pengalaman
sebelumnya, pupuk selalu disesuaikan kebutuhan petani. Oleh karena itu,
bila saat ini pupuk susah didapat, bisa jadi disebabkan musim tanam yang
tidak sama.
Imbasnya, banyak petani yang tidak
kebagian pupuk. “Pupuk urea ada. Tapi mungkin pas mereka beli, pupuk
yang ada kios sudah dibeli petani lain,” bebernya. Mengatasi kesulitan
mendapatkan pupuk bersubsidi itu, petani mulai mengalihkan sasaran ke
pupuk nonsubsidi. Meski harus merogoh ongkos lebih dalam, tapi upaya itu
dianggap sebagai solusi jitu agar tanaman mereka selamat. (radar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar